Tuesday, January 4, 2011

BAB II PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA


A.    Pertumbuhan Fisik dan Persepsual Anak
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan sturukur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematngan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
1.      Karakterîstik pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Ada banyak isrilah yang dipergunakan untuk kata remaja seperti: puberteit, adolescentia, youth, pubertas (puber), semuanya mengarah kepada pengertian remaja. Dalam ilmu kedokteran, masa remaja merupakan tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin mencapai kematangannya.
Secara   anatomis   alat-alat   kelamin   maupun   keadaan   tubuh berfungsi secara sempurna:
(1)             Pada anak laki-laki: masa remaja berlangsung kurang lebih 2 tahun dihitung sejak anak laki-laki mengalami mimpi basah (mengeluarkan air mani pada saat tidur).
(2)             Pada anak perempuan: masa remaja berlangsung kurang lebih 2 tahun dihitung sejak anak menstruasi (haid) pertama.
Perkembangan jiwa anak pada masa remaja ini masih dalam kondisi "entropy", yaitu suatu keadaan dimana kesadarannya masîh belum tersusun rapi. 
Kondisi entropy terwujud dalam beberapa hal :
-            Anak selalu menantang orang tua, malas (maunya tidur saja), cenderung coba-coba tanpa konsultasi
-            Dalam kelompok sosialnya mudah dipengaruhi misalnya: merokok, ngebut, minuman keras, obat-obat terlarang, berpesta ria, tawuran, dan mengganggu lawanjenisnya.
-            Secara perorangan: ia suka mengkhayal dan berfantasi
2.      Penyebab perubahan :
Adapun penyebab perubahan pada masa remaja ini diduga dua kelenjar yang bekerja aktif pada sistem endokrin yaitu kelenjar pituitary dan kelenjar gonad, yang terletak di dasar otak yang erat hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormon ini adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik yaitu hormon yang merangsang gonad (kelenjar kelamin) supaya aktif bekerja.
Sebelum masa remaja (pra-remaja) kedua hormon ini telah mulai diproduksi dan dikendalikan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan oleh kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di otak.
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja, adalah:
a.         Perubahan ukuran tubuh
Anak laki-laki tumbuh lebih cepat dari anak perempuan. Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 tahun sampai 20 tahun, sedangkan bagi anak perempuan pada usia 18 tahun.
b.      Perubahan proporsi tubuh
Ciri tubuh yang proporsional (sebanding, seimbang) pada masa remaja ini tidak semua untuk seluruh tubuh, ada bagian tubuh yang semakin tidak proporsional.
·         Ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak-kanak, alat kelamin utama belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa remaja, alat kelamin mulai berfungsi pada saat berusia 14 tahun, yaitu pada saat pertama kali anak laki-laki mengalami "mimpi basah". Sedangkan pada anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid. Mulai dari lahir sampai anak perempuan bisa mengandung disebut "masa steril".
·      Ciri kelamin Kedua
Yang dimaksud dengan ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, panggul melebar lebih lebar dari bahunya, tumbuh rambut di sekitar alat kemaluan, tumbuh rambut di ketiak, suara bertambah nyaring. Sedangkan pada anak laki-laki tumbuh kumis dan jenggot, otot mulai tampak, bahu melebar lebih lebar dari panggul, nada suara agak parau, tumbuh jakun, tumbuh bulu di ketiak, bulu dada, dan bulu di sekitar kemaluan, perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik
a.       Pengaruh keluarga:
Ditinjau dari pengaruh faktor keluarga, maka keturunan dan lingkungan sangat memegang peranan penting.

b.    Pengaruh gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi yang cukup, tubuhnya akan lebih tinggi dan lebih cepat mencapai taraf remajanya dibandingkan dengan anak yang kurang memperoleh gizi.
c.       Gangguan emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional menyebabkan terbentuknya steoroid adrenal (kelenjar buntu yang menghasilkan hormon pada bagian ginjal) yang menghambat pembentukan hormon sehingga tidak tercapainya berat badan yang seharusnya.
d.   Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, yang disebabkan oleh pembentukan tulang dan otot.
e.       Status sosial ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi daerah, cenderung mempunyai bentuk badan lebih kecil dan pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan anak berlatar belakang status sosial ekonominya tinggi.
f.       Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang saMt akan memiliki tubuh yang lebih berat dari anak yang sakit-sakitan.
g.      Persepsi Anak
Kita menerima berbagai rangsang dari Iuar diri Jata melalui lima indera. Proses penerimaan rangsang ini disebut "penginderaan" (sensation).
B.     REMAJA; PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA
Adolence menunjukkan masa yang tercepat antara 12-22 tahun dan mencakup seluruh perkembangan psikis yang terjadi pada masa tersebut.
1.      Remaja menurut hukum
 Usia minimal untuk suatu perkawinan menurut undang-undang perkawinan saja mengenal konsep "remaja" walaupun tidak terbuka. Usia minimal untuk suatu perkawinan menurut undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19-22 tahun untuk pria (Pasal 7 undang-undang No 1/1974 tentang perkawinan).Waktu antara 16 dan 19-22 tahun ini disejajarkan dengan pengertian remaja dalam ilmu-ilmu sosial lainnya.
2.    Remaja ditinjau dari sudut perkembangan fisik
Dalam dunia kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat khusus dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempuma dan secara faal alat-alat kelamin tersebut sudah dapat berfungsi secara sempuma pula. Pada akhir perkembangan fisi ini akan menjadi seorang pria yang berotot dan berkumis yang menghasilkan beberapa ratus juta sel mani (spermatozoa setiap kali berejakulasi (memancarkan air mani) atau seseorang wanita yang berpayudara dan berpinggul besar yang setiap bulannya mengeluarkan sel telur dari indung telur yang disebut menstruasi atau haid.
Masa pematangan fisik ini berjalan kurang Iebih 2 tahun dan biasanya dîhitung mulai menstruasi pertama pada anak wanita atau sejak anak wanita atau sejak anak pria mengalami mimpi basah. Khususnya berkaitan dengan kematangan seksual merangsang remaja untuk memperoleh kepuasan seksual. Haï ini dapat mertimbulkan gejala onani atau masturbasi.
3.      Batasan Remaja menurut WHO
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana :
a.    Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekunder sampai saat ia menunjukkan tanda-tanda.
b.    Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
c.    Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.
4.      Remaja ditinjau dari faktor Sosial Psikologis
Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah : Perkembangan psikologis dan pada identyifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi "entropy" ke kondisi " Negen-tropy".
           Entropy adalah : Keadaan dimana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi. Walaupun isinya sudah banyak (pengetahuan, perasaan dan sebagainya) namun isi-isi tersebut belum saling terkait dengan baik sehingga belum bisa berfungsi secara maksimal.
           Kondisi Negen-tropy adalah : Dimana isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan atau sikap.
5.    Defenisi Remaja untuk masyarakat Indonesia
Sebagai pedoman umum untuk remaja Indonesia dapat digunakan bâtas usia 11 - 24 tahun dan belum menikah. Pertimbangan adalah sebagai berikut :
1.    Usia 22 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai nampak (kriteria fsik)
2.    Dibanyak masyarakat Indonsia, usia 11 tahun sudah dianggap akil balik, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria sosial)
3.    Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempumaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity) tercapainya fase génital dari perkembangan kognitif (Piaget) maupun moral (Khohlberg)
4.    Batas usia 24 tahun merupakan bâtas maksimal yaitu memberi peluang bagi mereka yang sampai bâtas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang Iain, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa. Rentangan usia dalam masa remaja tampak ada berbagai pendapat, walaupun tidak terjadi pertentangan.
            Bigot, Kohnstam dan Pallland mengemukakan bahwa masa pubertas berada pada usia 15 -18 tahun.
            Hurlocck (1964) remaja antara 13-21.
            WHO menetapkan remaja umur 19 - 20 tahun (10 -14,15-20 tahun).
            Perserikatan bangsa-bangsa menetapkan remaja usia 15 - 21 tahun.
C.    Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer pada hakekatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli. Contoh kebutuhan primer itu antara lain : makan, minum, bernafas dan kehangatan tubuh. Sedangkan kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari, seperti misalnya kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan akan hiburan, kebutuhan mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan, alat transportasi dan semacamnya.
Beberapa contoh kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah makan minum, istirahat, seksual, perlindungan diri. Sedangkan kelompok kebutuhan psikologis, seperti yang dikemukakan Maslow (1984) mencakup : 1). Kebutuhan untuk memiïïki sesuatu, 2) Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, 3) kebutuhan akan keyakinan diri dan 4 ) kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan Remaja, masalah dan konsekuensinya
Masa remaja merupkan masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa dewasa. Hall (Dalam Liekerd, dkk 1974 : 478) memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa "Strom and stress". la menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati diri remaja dilakukan dengan berbagai pendekatan, agar ia dapat mengaktualisasikan diri secara baik. Aktualisasi diri merupakan bentuk kebutuhan untuk mewujudkan jati dirinya. Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi kelompok kebutuhan yaitu :
·         Kebutuhan organik seperti makan, minum, bernafas, seks.
·         Kebutuhan emosional yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain dikenal dengan n'aff.
·         Kebutuhan berprestasi atau need achievment yang dikenal dengan n'Ach, yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekahgus menunjukkan kemampuan psiko- fisis.
·        Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis
pertumbuhan fisik dan perkembangan sosio-psikologis dimasa remaja.                                   Disamping itu remnaja membutuhkan pengakuan akan kemampuannya yang menurut maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan . Remaja membutuhkan penghargaan dan pengakuan bahwa ia atau mereka telah mampu berdiri sendiri, mampu melaksanakan rugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan perbuatan yang dikerjakannya. Remaja telah memahami berbagai aturan didalam kehidupan Masyarakat dan tentu saja mereka berupaya untuk mengikuti aturan-aturan itu.
Beberapa masalah yang dihadapi remaja yang sehubungan dengan kebutuhan/ kebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Upaya  untuk  dapat mengubah sikap  dan perilaku  kekanak-kanankan menjadi sikap dan perilaku dewasa tidak semuanya dapat dengan mudah untuk dicapai baîk oleh remaja laki-laki maupun perempuan.  Bersikap tidak percaya diri, pendiam atau harga diri kurang.
2.      Seringkali remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya. Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi. .
3.      Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma.
4.      Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over akting atau lancang, dan semacamnya .
5.                              Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis, akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.
6.                              Berbagai norma dan nilai yang berlaku didalam hidup bermasyarakat merupakan masalah sendiri bagi remaja sedang dipihak remaja merasa memiliki nilai dan norma kehidupannya yang dirasa lebih sesuai dalam haï ini para remaja menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan.
D. Usaha-usaha   pemenuhan   kebutuhan   remaja   dan   implikasinya   dalam penyelenggaraan pendidikan
Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar (survival).
Khusus kebutuhan seksual, yang ini juga merupakan kebutuhan fisik remaja, usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari orang tua, terutama ibu. Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini menyangkut faktor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya.
Pendidikan seksual di sekolah dan terutama didalam keluarga harus mendapatkan perhatian. Program bimbingan keluarga bimbingan perkawinan dapat dilakukan secara periodik oleh setiap organisasi ibu-ibu dan organisasi wanita pada umumnya . Sekolah sekali-kali perlu mendatangkan ahli atau dokter untuk memberikan ceramah-ceramah tentang masalah-masalah remaja khususnya masalah seksual.

No comments:

Post a Comment